EMOSI - EMOSI POSITIF YANG TERKAIT DENGAN SIKAP PADA MASA KINI
I'm gonna talk about doing and being. ini merupakan bagian dari Bab 6 pada buku "Psikologi Positif" yaitu Emosi - Emosi positif yang terkait dengan sikap pada masa kini
Dalam pergulatan hidup, ada 2 pendekatan yang dapat digunakkan yaitu doing dan being. Doing merupakan pendekatan yang aktif, sementara being merupakan pendekatan yang pasif.
Karakteristik modus doing:
Doing atau disebut modus doing ini merupakan modus defult kita, modos yang paling sering kita andalkan sedemikian rupa sehingga kadang kita lupa bahwa ada modus lain yang dapat kita gunakan untuk mengatasi persoalan selain dengan modus ini. Modus doing berarti berusaha mewujudkan apa yang kita harapkan secara aktif dan sepenuh daya upaya.
1. Berorientasi pada goal dan hasil.
Ciri khas ini adalah selalu adanya tujuan goal yang ingin dicapai dan harus ada hasil yang diperoleh. Goalnya dapat bersifat jangka panjang, dapat goal yang bersifat spesifik.
Didalam modus doing, kalau hasil yang didapatkan dari aktivitas tidak memberikan hasill apapun, kita akan semakin kecewa. Goal yang kita inginkan adalah goal yang akan selalu berkembang. Saat suatu goal tercapat, goal yang lain sudah di depan mata, sehingga tidak pernah ada kata berhenti.
2. Sangat Mengandalkan Fikiran.
Modus doing umumnya sangat mengandalkan kemampuan kita dalam berfikir, baik itu untuk merumuskan goal yang hendak diproiritaskan, membuat rencana dan strategi pencapaian goal, memantau proses yang sedang berlangsung maupun mengevaluasi proyek yang sudah selesai.
3. Pencapaian goal dan hasil bergantung pada usaha sendiri.
Kita harus secara aktif mengejar tujuan kita atau mengusahakan hasil yang kita inginkan. kita percaya bahwa yang kita harapkan tidak akan datang dengan sendirinya, karena itu harus selalu berusaha keras dan berfikir cerdas untuk mencapai goal yang kita aspirasikan; sehingga semakin rajin dan semakin efisien penggunaan waktu dan tenagan kita, semakin efektif juga kerja kita.
4. Ingin selalu meningkatkan diri dan prestasi.
Usaha pencapaian goal menyiratkan peneanan ang sangat kuat pada keyakinan (belief) bahwa diri dan kondisi saat ini tidak lengkap, tidak sempurna, lebih membahagiakan kalau saya berhasil mencapai goal tersebut.
Pribadi yang berorientasi pada modus doing ini mengatakan bahwa kepuasan adalah musuh terbesar, kenyamanan adalah pembunuh yang diam, maka orang mesti senantiasa tidak puas, lapar akan prestasi dan selalu berusaha meningkatkan diri dan meningkatkan pencapaian serta produktivitas.
5. Masa kini adalah batu lompatan untuk ke depan.
Modus doing kurang memberi apresiasi pada masa kini atau bahkan dapat dikatakan selalu menolak masa kini, karena selalu mengejar apa yang ada didepan.
6. Penggunaan atensi: absorbed coping atau autopilot (mindlessness).
Atensi diarahkan secara terfokus kepada pencapaian tujuan kita karena semakin seorang terfokus pada pencapaian tujuan, ia akan jadi semakin tidak peka dan tidak mudah terdistraksi oleh hal-hal lain yang tidak relevan dengan pencapaian tujuannya.
Fenomena auto pilot pada modus doing, autopilot adaah keadaan saat seseorang melakukn berbagai hal tanpa memberi perhatian sama sekali, yaitu melakukannya secara mekanis, hanya berdasarkan keterampilan dan kebiasaan tanpa harus difikir lagi.
Karakteristik Modus Being (Non-Doing)
Modus Being atau non-doing adalah modus yang bisa jadi kurang familier dalam pikiran kita, dan jarang kita lakukan secara sengaja, sekalipun sebenarnya kenyataan sehari-hari kita selalu menggunakan tanpa menyadarinya.
Modus Being atau non-doing adalah modus yang bisa jadi kurang familier dalam pikiran kita, dan jarang kita lakukan secara sengaja, sekalipun sebenarnya kenyataan sehari-hari kita selalu menggunakan tanpa menyadarinya.
Modus Non-Doing berarti membiarkan sesuatu terjadi dengan sendirinya, tanpa kita berusaha secara aktif untuk membuatnya terjadi. Yang perlu dilakukan dalam modus non-doing adalah menyiapkan kondisi-kondisi
1. Berorientasi pada being dan being with other.
Berbagai perilaku yang digerakan oleh modus being adalah perilaku-perilaku yang tujuanya membuat diri kita semakin mengenal kedalaman diri sendiri sehingga makin autentik, makin melihat dengan jelas siapakah diri kita sesungguhnya dibalik berbagai topeng cantik yang kita kenakanan, maakin mengenal dan mendengar suara hati dan tidak sekedar mengikuti hasrat-hasrat yang tidak pernah habis untuk mengejar hal di dunia ini.
Itu sebabnya dalam modus being, si pribadi tidak berorientasi pada berbagai goal, keinginan, ataupun hasil, melainkan ingn menuelami being itu sendiri ag menjadi dasar dari semua hal yang ada.
Sama pentingnya dengan being adalah being with others, yaitu menjalin relasi yang autentik dengan orang lain, yang bukan didasari oleh berbagi kepentingan dan upaya mencapai hasil tertentu.
2. Tidak berwacana tentang being, melainkan membiarkan being itu menyingkapkan dirinya pada kita.
Dalam modus being, pikiran yang sangat berguna dalam menciptakan dan mencapai goal (dalam modus doing) menjadi kurang berguna, bahkan pikiran sering kali menjadi sumber masalah, ketika menjadi keruh dan memunculkan banyak konflik dalam diri.
Pikiran yang keruh justru semakin menyembuyikan being. Oleh karena itu, kalau tujuan kita adalah menegakkan being, yaitu membuat being kita semakin transparant (jernih) bagi diri kita sendiri, maka berpikir keras tentang being itu tampaknya tidak akan berguna. Semakin kita berwacana berteori tentang being, semakin ia menjauh dari pemahaman kita.
3. Sudah utuh, sudah sampai.
Tidak seperti modus doing yang selalu membuat kita merasa not being at home (tidak merasa nyaman) di dunia, dan digerakkan oleh kegelisahan yang tak kunjung henti bahwa diri tidak cukup baik dan senantiasa butuh ditambal oleh berbagai perolehan dan pencapaian, dalam modus being, diri diyakini sejatinya utuh, sejatinya baik.
Diri menjadi terasa tidak utuh ketika ia jauh dari akar dan sumber keberadaannya, yaitu being. Untuk itu dalam modus being kegelisahan tentang diri itu bukan diatasi dengan cara berbagai kompenasasi dan penambal sementara yang tidak akan pernah memuaskan, melainkan dengan membuka mata bahwa kegelisahan tentang diri itu adalah ilusi, sementara sejatinya diri sudah utuh, sudah baik. Ia tidak perlu pergi jauh mengejar fatamorgana, karena sebenearnya ia sudah selalu berada di rumah.
4. Tidak memikirkan masa depan, melainkan masa kini.
Modus being menyadari bahwa yang dicarinya sudah selalu ada disini, saat ini, dekat dengan dirinya, yaitu dalam hatinya. Untuk itu, berbagai ilusi tentang masa depan, baik itu berwujud impian semu tentang masa depan gemilang, maupun mimpi buruk tentang kengerian yang menanti di depan, semuanya adalah sia-sia.
Dalam modus being, seseorang pulang ke realitas yang sesunggungnya yaitu masa kini.
5. Penggunaan atensi: diarahkan pada sumber kesadaran itu sendiri.
Modus being atensi diarahkan ke dalam, ke sumber kesadaran itu sendiri-yaitu being. Bukan pikiran tertentau atau objek tertentu yang akan jadi fokus dalam modus being, karena fikiran apapun sama saja, objek apapun juga sama; mereka bukanlah being.
Atensi kali ini cukup dikatakan bahwa merupakan saran dan jalan bagi kita untuk menjadi transparan (jernih) tentang being. Atensi itu tidak difokuskan, melainkan membantu kita menjadi terbuka, menjadi sadar.
Setelah dijelaskan diatas mengenai Modus Doing dan Modus Being yang kita sama-sama perlukan dalam hidup, sehinga keduanya tidak untuk dipertentangkan ataupun harus dipilih salah satu diantaranya.
Modus being adalah tentang menjadi jernih tentang fondasi keberadaan kita dan menjadi diri kita yang autentik.
Modus doing adalah tentang menjadi akti dan giat mengatasi berbagai masalah secara langsung dan membangun berbagai hal konkret dalam hidup kita. Yang penting adalah keseimbangan diantara keduanya.
Sayangnya, untuk menjaga keseimbangan antara doing dan being tidaklah begitu mudah. Ada kecenderungan untuk berfokus secara ekslusif di salah satu sisi saja.
Bagaimanapun, semua yang terjadi adalah atas kendali diri kita sendiri. Untuk melakukan sesuatu yang lebih baik, maka kita pun harus berusaha sekeras mungkin.
Terimakasih sudah membaca blog saya, Valar Morghulis.
Comments
Post a Comment