Review Novel dan Film "Dear Nathan"
Dear Nathan |
Nah saat ini gue rela begadang bukan untuk ngerjain tugas atau semacamnya, gue disini akan coba sedikit review novel "Dear Nathan" dan sekaligus filmnya.
Sebuah novel karya Erisca Febriani yang berjudul Dear Nathan yang pertama kali diterbitin di Wattpad a.k.a Watty ini udah ada 21.1m pembaca nya, sebenernya gue juga sempet pengen baca di watty yang waktu itu emang jadi trending topic cuman tanggung soalnya ceritanya itu udah ada beberapa yang dihapus karna untuk proses penerbitan. Jadilah gue engga jadi baca karna pasti kalo baca pas bagian serunya cerita di potong - potong.
Nah engga lama gue dapet info ternyata novel ini bakal dibuatin filmnya, wah keren dong. Cuman masa gue nonton filmnya sebelum baca novelnnya. Jadilah gue pinjem ke temen gue yang emang udah beli novel Dear Nathan ini, sekitar seminggu sebelum film rilis gue bakalan baca novelnya biar tau aja karna expetasi gue pasti bakalan bagusan novel daripada filmnya. Yaa itu pengalaman dari beberapa novel yang dijadiin film sih jadi gue menarik kesimpulan kaya gitu.
Novel Dear Nathan ini bercerita tentang anak Bad Boy yaitu si Nathan yang selalu buat onar disekolah entah itu dengan gurunya, temannya. dan dia jatuh cinta sama seorang cewe yang namanya salma, anak baru pindahan dari Bandung yang masih polos dan belum pacaran, bahkan dia kurang respect sama cowok yang tipikal kaya Nathan. Dengan cara apapun Nathan menarik perhatian si salma dan ngebuat si salma terbiasa ada Nathan di hidup dia. karna bagaimanapun otak menolak, hati pasti tau kemana dia akan kembali. Begitupula yang dialami salma, saat Nathan menjauh dia fikir hidupnya bakal tenang dengan tidak adanya kehadiran Nathan yang selalu membuat rusuh. Tapi salma salah, semuanya malah berbanding terbalik saat Nathan menjauh, dia menginginkan Nathan selalu memberi perhatian dan selalu ada disampingnya. Seperti biasanya..
Ternyata tidak hanya konflik cinta antar SMA, Nathan disini diceritakan juga seperti anak yang broken home. Ayahnya meninggalkan ibunya yang sedang tidak sehat dan menikah lagi dengan perempuan lain. Nathan mempunyai kembaran yang bernama Daniel, tapi daniel meninggal dan yang Nathan tau kematian daniel dikarenakan kenakalan Nathan. Jadilah Nathan anak yang semakin memberontak dan susah diatur, dia juga merasa sedih karena ibunya yang berada di pavilium selalu memanggil dia dengan nama Daniel, bukan Nathan. Itulah sebabnya dia bertingkah nakal dikarenakan cara itulah yang dianggap dia untuk menarik perhatian kedua orang tuanya. apabila Daniel mempunya otak yang genius, maka Nathan sebaliknya.
Disini gue juga dibuat nangis dengan sekedar baca Novelnya, ada beberapa emosi saat membaca adegan per adegan di novel ini, si penulis tau bagaimana mencampur adukan emosi pembaca yang tadinya senang, bahagia bahkan menjadi tangis air mata.
Endingnya sih seperti biasa, saat Nathan menerima surat dari Salma yang menyatakan bahwa Salma mencintainya. Bumbu - bumbu konflik seperti ditambahnya peranan sahabat Salma yaitu afifah yang melarang dia dekat dengan Nathan, ketua osis ganteng dan cool yang mencoba mendekati salma tapi sudah didahului oleh Nathan dan ternyata dia tidak hanya seorang cowo yang memakai topeng so alim nya tetapi kelakuan di belakang malah nyinyir yaa seperti ada adegan dia bersama anak osis yang tidak patut dicontoh dan bagaimana cara dia menjelek jelekan Nathan di hadapan salma, lalu sahabatnya salma yaitu rahma yang selalu mendukung atas hubungan dia dan Nathan, dan terakhir perempuan dari masalalu nya Nathan yaitu Seli yang kembali dari Amerika saat dia menghilang ketika kematian Daniel padahal disaat seperti itu Nathan membutuhkan seli berada disampingnya.
Gue acungkan jempol untuk Novel ini, dan gue habis 3 hari untuk menyelesaikan membaca novel Dear Nathan ini dengan berbungkus bungkus tissue buat elap ingus gue.
Yaa sebenernya walaupun jalan ceritanya terlalu mudah ditebak sih, seperti kebanyakan novel novel yang gue baca. Alur nya pun tidak jauh beda
Oke setelah gue habis baca novel punya si risda ini, gue prepare buat nonton filmnya. Dan pilihan gue jatuh pada hari senin 25 Maret 2017 karena kalo kelamaan dipending nontonnya pasti gue engga bakalan interest lagi dengan film ini. Gue nge schedulin nonton sehabis pulang kuliah yaa ngambil yang sekitar jam 9an. Nah tapi apa boleh buat pas senin sorenya gue mager banget kuliah dan gue memutuskan untuk bolos haha padahal hari itu ada quis dan itu mata kuliah favorit gue. Jadilah gue dan risda otw sehabis magriban dirumah.
Film Dear Nathan ini memang diadaptasi dari novel nya cuman ada beberapa adegan yang dirubah dan di improvisasi.
Nathan disini diperankan oleh Jefri Nichol. Dan menurut penilaian gue ini sangat sangat pas cast nya. nichole punya wajah yang keren, kesan badboy, dan duh bikin melting pokonya. jujur aja salah satu alasan gue nonton fim Dear Nathan ini ya emang pengen liat si Nichol nya.
Sedangkan peran Salma diisi oleh Amanda Rawles. Inipun sangat cocok karna sosok Amanda yang kalem kalem dan murah senyum ini.
Jalan caritanya pun engga beda jauh dengan apa yang ditulis Erisca di novel, cuman disini gue kurang bisa menghayati. Engga ada titik dimana hati gue tersentuh oleh film ini beda dengan saat gue baca novelnya. Padahal peran Nichol dan Amanda udah maksimal ya, cuman ceritanya yang terlalu banyak beda dengan di novel itu ngebuat gue ya nontonnya flat aja gitu.
Lain dengan temen gue disebelah yaitu si Risda, gue tau dia pasti nangis pas adegan nyokapnya Nathan meninggal. Tapi gue engga sama sekali, sama sekali.
Dan satu yang sedikit gue kecewa dari film ini, yaitu surat dari Salma buat Nathan yang berjudul "Dear Nathan" beda dengan di novel. yaa gamasalah sih improvisasi, cuman menurut gue karna itu adalah bagian inti dari semua cerita di novel maupun film dan kenapa harus beda pas di surat nya itu jadi kaya jayus gitu. Jadi kaya gue bilang dalem hati "ih ko gini sih?" "ih ko gasama?".
Nah segitu aja review dari gue, karna gue baru pertama kali sih nulis review tentang film dan novel bahkan disekaligusin. Maaf apabila ada kata - kata gue sedikit maupun banyak ada yang membuat kalian tersinggung.
Overall semuanya bagus. Tapi, gue lebih suka novelnya dibanding filmnya.
Rating Novel 4.5/5
Rating Film 3/5
Thankyou for visiting guys :*
Comments
Post a Comment