SURAT UNTUK BAPAK

Bapak, hampir 3 tahun sudah saya sudah kehilangan peranmu
Bapak, setiap hari usiamu bertambah, waktumu berkurang di dunia ini
Tapi, aku masih dapat melihatmu, duduk bersamamu, kadang bercerita walau tidak sejalan

Lihat, anak perempuan pertama mu ini dapat berdiri dengan kaki nya sendiri
Semudah ini mengendarai kendaraan untuk mencari nafkah dan ilmu secara bersamaan
Dulu saya kira semua yang Bapak ucapkan hanya sekedar larangan dan kekangan
Dulu saya kira yang Bapak lakukan hanya keegoisan semata
Tapi, saya salah. Bapak menyayangi kami dengan caramu sendiri

Saya tahu, Bapak telah melakukan kesalahan
Yang mungkin salah satu alasan saya sedikit tidak dapat percaya kepada lelaki dan lebih baik melakukan semuanya sendiri
Efeknya sangat besar

Tapi, Bapak sudah menerima akibatnya
Kenapa ? rasanya saya tidak bahagia Bapak telah menerima karma dari semua nya ?
Saya masih merasakan benci, tapi Bapak ketahuilah
Bahwa di setiap sujud, doa untuk orang tua tidak pernah saya lepaskan
Doa untuk kesembuhanmu ini
Bahwa berdoa memohon semua nya dapat kembali seperti sedia kala.
Salah, saya ingin kita memulai semuanya dari awal

Bapak, kadang saya lelah
kepada siapa saya mengadu ?
Saya tidak mau menambah beban yang telah dipikul mamah selama ini
Saya tidak mau terlihat lemah dihadapan adik adik
Saya sering mengurung diri sendiri, menangis.
Rasanya saya hanya lelah

Bapak, bukannya sudah berjanji kita akan hidup di sebuah rumah besar dengan penuh kebahagiaan ?
Kemana janji itu ?
Bapak, mencari uang itu ternyata tidak mudah
Maafkan saya jika sebelumnya sering menuntut ini itu untuk dipenuhi tanpa peduli kebutuhan dan dari mana kamu memberikannya kepada saya

Bapak, dulu kau gagah
Saya mengingatnya
Kemana kegagahan itu ? Bahkan untuk berjalan saja langkahmu tidak sempurna lagi
Bahkan untuk berbicara saja, rangkaian katamu sulit tersusun
Bukannya Bapak menjadi salah satu pembicara ?
Dulu, kemanapun saya ingin pergi, tidak dibiarkan berkendara sendirian
Jam berapa saya belum pulang, selalu ditanyai
Lagi.. saya fikir itu hanya sebuah larangan dan kekangan
Tapi, ternyata saya diberi merasakan berkendara larut malan dan sepanjang jalan berdoa agar dapat selamat sampai dirumah
Saya merasakan berkendara ditengah hujan deras, berlomba dengan waktu untuk sampai ke tempat menimba ilmu padahal dulu saya hanya duduk manis di belakang dan tidak lama akan tiba

Bapak, saya sayang Bapak
Saya ingin Bapak sembuh
Tapi Bapak, dapatkah saya memaafkan semua kesalahan Bapak yang berlanjut pemikiran pemikiran negatif saya terhadap mu terus berkembang

Saya takut, belum membahagiakan Bapak dan Mamah
Tetapi Allah sudah memannggil kalian
Saya takut saat saya menyiapkan diri saya sendiri untuk keluarga kita
Kalian cepat meninggalkan saya dan adik - adik

Bapak, sampai kapanpun
Dengan atau tanpamu.. Saya akan terus menjadi perempuan yang kuat
terimakasih telah menjadi alasan saya lahir ke dunia ini
terimakasih sudah menyadarkan saya 

Comments

Popular Posts