SURAT UNTUK DIMAS
Dimas.. apa kabar disana ?
satu minggu lagi seharusnya hari ulang tahunmu, dan tahun ini kamu 2 kali melewatkannya.
Dimas, teteh harap kamu bahagia disana
Teteh harap kamu ditempatkan ditempat yang terbaik oleh Allah SWT
Teteh harap kamu tidak akan pernah merasakan sakit lagi
Dimas, rasanya masih setengah sadar bahwa kamu telah meninggalkan kita disini semuanya
jika ada kesempatan untuk bertemu kamu sekali lagi, teteh hanya ingin memeluk kamu erat dan berkata betapa teteh sayang Dimas apapun yang terjadi.
Kamu menyadarkan kami bahwa kematian dapat terjadi kapanpun, dimanapun, pada siapapun
tapi yang tidak teteh sangka bahwa kamu yang mengalami itu.
Remaja tanggung yang sedang menikmati masa remajanya
Bermain dengan teman - temannya
Sekolah menjadi rutinitasnya
Tapi penyakit menghampirinya, 11 hari kamu berjuang melawan rasa sakit
Bahkan kami pun tidak tau seberapa sering dan seberapa besar kamu merasakan rasa sakit itu sebelumnya.
Teteh ingat.
Ketika Dimas lahir. Bapak langsung mencukur rambut nya menjadi botak karena Dimas merupakan anak laki - laki pertama dikeluarga kita.
Ketika Dimas berdiam di depan tiang listrik karena tidak mau masuk kelas di PAUD, atau berjalan sambil menyeret sepatu menuju SD karena tidak mau sekolah.
Dan itu berlanjut ke SMP, setelah Bapak stroke dan teteh harus berusaha menggantikannya. Teteh setiap hari mengantar Dimas sekolah menggunakan motor dan memastikan Dimas masuk gerbang sekolah
Teteh ingat ketika teteh dan Dimas menghadiri kelulusan SMP Dimas dikarenakan mamah tidak bisa datang, teteh sedih karena Dimas tidak mempunyai teman dekat di SMP
Teteh sedih Dimas tidak punya banyak teman di lingkungan rumah
Remaja seumuran Dimas bermain game online di handphone nya tetapi Dimas hanya dapat melihatnnya
Teteh ingat seberapa seringnya Dimas bermain warnet hingga larut malam
Tapi 1 tahun yang lalu
Teteh meyakinkan diri sendiri bahwa Dimas tidak akan seperti itu lagi, teteh akan membantu meringankan beban mamah untuk menyekolahkan Dimas ke sekolah yang bagus
Teteh melihat bakat Dimas, teteh melihat minat Dimas dan teteh sendiri yang survey ke sekolah tersebut
Pernah ada rasa ragu apakah teteh benar - benar bisa menyekolahkan Dimas di situ
Tapi, teteh yakin Dimas bisa
Kita berdua datang untuk interview
Lucunya, ketika ditanya hobi dimas menjawab bermain sepak bola
Teteh tau, Dimas saat itu belum dewasa
dan teteh seharusnya dapat lebih dekat dengan Dimas
Sekolah dimulai, tetapi rasa malas masih Dimas rasakan
Jadi, teteh harus mengantar Dimas sekolah setiap hari lagi
Teteh lelah, tetapi seperti semuanya sudah kewajiban teteh menggantikan peran Bapak
Beruntungnya sekolah sebelahan dengan tempat kerja teteh
Dim, handphone yang pernah teteh dan teh nunuy belikan untuk Dimas walaupun handphone second Dimas tidak mengeluh sama sekali dan menerimanya
Saat teteh melihat Dimas tertawa dengan teman sekelas, saat teteh menerima laporan dari wali kelas bahwa Dimas dapat berbaur dengan teman - teman kelas disana teteh merasa sangat bahagia karena akhirnya kamu dapat menemukan tempat dimana orang - orang dapat menerima Dimas
Saat itu, Dimas sudah tidak masuk satu mingguan
Mamah dan teteh memeriksakan Dimas dan katanya hanya mag
Tetapi hari itu, setelah teteh bawa makanan hasil request Dimas
Dimas mimisan, dan demam sangat tinggi
Saat itu juga, pukul 11 malam Dimas teteh dan mamah bawa ke klinik terdekat
Saat itu juga dilakukan test darah
Dan hasilnya ada beberapa yang tidak muncul sehingga harus dibawa ke rs lebih besar untuk check ulang
Saat masuk ruang IGD Dimas selalu bertanya, emang Dimas sakit apa ? teteh selalu meyakinkan bahwa kamu hanya demam biasa dan kemungkinan typus
Disebelah, ada pasien yang meninggal dan teteh ingat sekali dimas bertanya "Dimas enggak bakalan digituin kan teh?" dan teteh jawab "enggak lah, nggak mungkin"
jadi, teteh dan mamah menunggu diluar menunggu hasilnya
ketika hasilnya keluar, mamah dipanggil dokter dan tidak lama mamah meluk teteh sambil menangis
"Leukimia" satu kata yang membuat saat itu rasanya mengambang
Tidak lama dari situ kita ke RSUD cibinong
dan diperjalanan Dimas selalu ingin pulang dan merasa tidak apa - apa
sekitar pukul 2 dinihari urus ini itu di rsud dan harus dirujuk ke rs fatmawati
setelah subuh, kita berangkat ke rs fatmawati dan bapak masih bertanya - tanya apa yang terjadi sama Dimas
semua keluarga menangis mendengar Dimas mengidap penyakit kanker darah
11 hari difatmawati
teteh tau Dimas kuat, tetapi teteh tidak tahu bagaimana sedihnya mamah melihat Dimas seperti itu
transfusi darah, mimisan 3 jam berturut turut, sakit perut karena sudah ada pembengkakan.
masih teteh ingat dimas berdiri dengan infusan dan menunaikan shalat dibimbing mamah
masih teteh ingat dimas melambaikan tangan saat teteh tersenyum dari sebrang jendela
masih teteh ingat ssat teteh menyuapi dimas apel dan dimas protes karena terlalu besar potongannya
masih teteh ingat saat teteh cium kening dimas yang panas dan peluk dimas sambil bilang teteh sayang dimas
masih teteh ingat bagaimana teteh menggengam tangan dimas saat dimas mulai kehilangan kesadaran dan selalu memberontak
besok paginya, setelah shalat subuh dimas sembuh
doa yang teteh dan mamah panjatkan saat itu diijabah oleh Allah swt
teteh dan mamah menyaksikan dimas diberi denyutan jantung didepan mata dan kepala teteh sendiri
dan teteh mengenggam tangan mamah dan dokter menyatakan dimas sudah meninggalkan kita semua
teteh menguatkan mamah, dan bilang kita harus ikhlas
semuanya berlalu begitu cepat
kita pulang, dengan ambulance
tetapi teteh hanya dapat melihat balutan kain yang menutup seluruh tubuh dimas sepanjang jalan
sambil terpaku dan mendengar mamah menangis disebelah teteh tapi teteh ttidak dapat memberhentikan air mata teteh saat itu
sudah satu tahun lebih satu bulan kejadian itu
25 november dimas sudah dipanggil Allah
rasanya teteh masih tidak dapat bicara detailya seperti apa
teteh hanya dapat menghindar saat mamah mulai membahas dimas, maafkan teteh
teteh tidak mau melihat mamah menangis dideoan teteh karena membahas dimas
tetapi teteh mengurung diri dikosan dan menangis sendiri diatas sajadah berharap bahwa Allah menyampaikan perasaan sayang teteh untuk Dimas
Dimas, hidup teteh dan keluarga terus berlanjut
Masalah masih ada, tetapi teteh usahakan tidak mengeluh
Teteh hanya dapat mengirimi Dimas doa karena itulah cara teteh menunjukan rasa sayang teteh untuk Dimas.. yang tenang ya, teteh sayang dimas sampai kapanpun..
satu minggu lagi seharusnya hari ulang tahunmu, dan tahun ini kamu 2 kali melewatkannya.
Dimas, teteh harap kamu bahagia disana
Teteh harap kamu ditempatkan ditempat yang terbaik oleh Allah SWT
Teteh harap kamu tidak akan pernah merasakan sakit lagi
Dimas, rasanya masih setengah sadar bahwa kamu telah meninggalkan kita disini semuanya
jika ada kesempatan untuk bertemu kamu sekali lagi, teteh hanya ingin memeluk kamu erat dan berkata betapa teteh sayang Dimas apapun yang terjadi.
Kamu menyadarkan kami bahwa kematian dapat terjadi kapanpun, dimanapun, pada siapapun
tapi yang tidak teteh sangka bahwa kamu yang mengalami itu.
Remaja tanggung yang sedang menikmati masa remajanya
Bermain dengan teman - temannya
Sekolah menjadi rutinitasnya
Tapi penyakit menghampirinya, 11 hari kamu berjuang melawan rasa sakit
Bahkan kami pun tidak tau seberapa sering dan seberapa besar kamu merasakan rasa sakit itu sebelumnya.
Teteh ingat.
Ketika Dimas lahir. Bapak langsung mencukur rambut nya menjadi botak karena Dimas merupakan anak laki - laki pertama dikeluarga kita.
Ketika Dimas berdiam di depan tiang listrik karena tidak mau masuk kelas di PAUD, atau berjalan sambil menyeret sepatu menuju SD karena tidak mau sekolah.
Dan itu berlanjut ke SMP, setelah Bapak stroke dan teteh harus berusaha menggantikannya. Teteh setiap hari mengantar Dimas sekolah menggunakan motor dan memastikan Dimas masuk gerbang sekolah
Teteh ingat ketika teteh dan Dimas menghadiri kelulusan SMP Dimas dikarenakan mamah tidak bisa datang, teteh sedih karena Dimas tidak mempunyai teman dekat di SMP
Teteh sedih Dimas tidak punya banyak teman di lingkungan rumah
Remaja seumuran Dimas bermain game online di handphone nya tetapi Dimas hanya dapat melihatnnya
Teteh ingat seberapa seringnya Dimas bermain warnet hingga larut malam
Tapi 1 tahun yang lalu
Teteh meyakinkan diri sendiri bahwa Dimas tidak akan seperti itu lagi, teteh akan membantu meringankan beban mamah untuk menyekolahkan Dimas ke sekolah yang bagus
Teteh melihat bakat Dimas, teteh melihat minat Dimas dan teteh sendiri yang survey ke sekolah tersebut
Pernah ada rasa ragu apakah teteh benar - benar bisa menyekolahkan Dimas di situ
Tapi, teteh yakin Dimas bisa
Kita berdua datang untuk interview
Lucunya, ketika ditanya hobi dimas menjawab bermain sepak bola
Teteh tau, Dimas saat itu belum dewasa
dan teteh seharusnya dapat lebih dekat dengan Dimas
Sekolah dimulai, tetapi rasa malas masih Dimas rasakan
Jadi, teteh harus mengantar Dimas sekolah setiap hari lagi
Teteh lelah, tetapi seperti semuanya sudah kewajiban teteh menggantikan peran Bapak
Beruntungnya sekolah sebelahan dengan tempat kerja teteh
Dim, handphone yang pernah teteh dan teh nunuy belikan untuk Dimas walaupun handphone second Dimas tidak mengeluh sama sekali dan menerimanya
Saat teteh melihat Dimas tertawa dengan teman sekelas, saat teteh menerima laporan dari wali kelas bahwa Dimas dapat berbaur dengan teman - teman kelas disana teteh merasa sangat bahagia karena akhirnya kamu dapat menemukan tempat dimana orang - orang dapat menerima Dimas
Saat itu, Dimas sudah tidak masuk satu mingguan
Mamah dan teteh memeriksakan Dimas dan katanya hanya mag
Tetapi hari itu, setelah teteh bawa makanan hasil request Dimas
Dimas mimisan, dan demam sangat tinggi
Saat itu juga, pukul 11 malam Dimas teteh dan mamah bawa ke klinik terdekat
Saat itu juga dilakukan test darah
Dan hasilnya ada beberapa yang tidak muncul sehingga harus dibawa ke rs lebih besar untuk check ulang
Saat masuk ruang IGD Dimas selalu bertanya, emang Dimas sakit apa ? teteh selalu meyakinkan bahwa kamu hanya demam biasa dan kemungkinan typus
Disebelah, ada pasien yang meninggal dan teteh ingat sekali dimas bertanya "Dimas enggak bakalan digituin kan teh?" dan teteh jawab "enggak lah, nggak mungkin"
jadi, teteh dan mamah menunggu diluar menunggu hasilnya
ketika hasilnya keluar, mamah dipanggil dokter dan tidak lama mamah meluk teteh sambil menangis
"Leukimia" satu kata yang membuat saat itu rasanya mengambang
Tidak lama dari situ kita ke RSUD cibinong
dan diperjalanan Dimas selalu ingin pulang dan merasa tidak apa - apa
sekitar pukul 2 dinihari urus ini itu di rsud dan harus dirujuk ke rs fatmawati
setelah subuh, kita berangkat ke rs fatmawati dan bapak masih bertanya - tanya apa yang terjadi sama Dimas
semua keluarga menangis mendengar Dimas mengidap penyakit kanker darah
11 hari difatmawati
teteh tau Dimas kuat, tetapi teteh tidak tahu bagaimana sedihnya mamah melihat Dimas seperti itu
transfusi darah, mimisan 3 jam berturut turut, sakit perut karena sudah ada pembengkakan.
masih teteh ingat dimas berdiri dengan infusan dan menunaikan shalat dibimbing mamah
masih teteh ingat dimas melambaikan tangan saat teteh tersenyum dari sebrang jendela
masih teteh ingat ssat teteh menyuapi dimas apel dan dimas protes karena terlalu besar potongannya
masih teteh ingat saat teteh cium kening dimas yang panas dan peluk dimas sambil bilang teteh sayang dimas
masih teteh ingat bagaimana teteh menggengam tangan dimas saat dimas mulai kehilangan kesadaran dan selalu memberontak
besok paginya, setelah shalat subuh dimas sembuh
doa yang teteh dan mamah panjatkan saat itu diijabah oleh Allah swt
teteh dan mamah menyaksikan dimas diberi denyutan jantung didepan mata dan kepala teteh sendiri
dan teteh mengenggam tangan mamah dan dokter menyatakan dimas sudah meninggalkan kita semua
teteh menguatkan mamah, dan bilang kita harus ikhlas
semuanya berlalu begitu cepat
kita pulang, dengan ambulance
tetapi teteh hanya dapat melihat balutan kain yang menutup seluruh tubuh dimas sepanjang jalan
sambil terpaku dan mendengar mamah menangis disebelah teteh tapi teteh ttidak dapat memberhentikan air mata teteh saat itu
sudah satu tahun lebih satu bulan kejadian itu
25 november dimas sudah dipanggil Allah
rasanya teteh masih tidak dapat bicara detailya seperti apa
teteh hanya dapat menghindar saat mamah mulai membahas dimas, maafkan teteh
teteh tidak mau melihat mamah menangis dideoan teteh karena membahas dimas
tetapi teteh mengurung diri dikosan dan menangis sendiri diatas sajadah berharap bahwa Allah menyampaikan perasaan sayang teteh untuk Dimas
Dimas, hidup teteh dan keluarga terus berlanjut
Masalah masih ada, tetapi teteh usahakan tidak mengeluh
Teteh hanya dapat mengirimi Dimas doa karena itulah cara teteh menunjukan rasa sayang teteh untuk Dimas.. yang tenang ya, teteh sayang dimas sampai kapanpun..
Caesars Palace - Mapyro
ReplyDeleteFind Casinos Near Caesars 포천 출장샵 Palace 아산 출장마사지 in Las Vegas, 안산 출장샵 NV. - See 1330 traveler reviews, 전라북도 출장안마 1461 candid photos, 김해 출장안마 and great deals for Caesars Palace at