#7
Hai. Maaf terkadang saya banyak sekali mengeluhkan hal - hal yang mungkin menurut orang lain sepele. Mungkin selain berkeluh kesah kepada Allah, disini juga saya dapat dengan nyaman bercerita. Karena rasanya tidak akan mungkin seseorang yang saya kenal akan membaca blog saya ini, dilihat dari viewers postingan - positingan sebelumnya. Tidak apa, bahkan itu merupakan keuntungan untuk saya.
Boleh ya saya mengeluh lagi? Tapi saya janji hal ini tidak akan berlebihan.
2 hari yang lalu, seseorang invite connection ke LinkedIn saya dan saya seketika melihat profilenya dan langsung accept. Kemudian saya melihat recent activity dia mengomentari postingan seseorang yang sedang celebrate her new position. Ketika saya baca user name orang tersebut, saya mengingat bahwa dia adalah teman sekolah dasar saya. Tidak menyangka akan melihatnya di LinkedIn, karena pada instagram saya tidak memfollow dia penyebabnya terlalu insecure. Kemudian saya memberanikan diri untuk add to connection dan memberi sedikit note sebagai intermezzo bahwa apakah dia mengingat saya? singkat cerita dia membalas dan accepted connection saya.
Jujur saya sangat kembali terbanting jauh lagi setelah melihat dia lulusan mana, pengalaman kerjanya seperti apa dan posisi dia saat ini. Seperti bercermin bahwa saya itu belum ada 50% atau sekian persennya dari dia. Saya sadar hal ini merupakan sifat yang negative, tetapi tidak memungkiri kadang saya menyalahkan keadaan. Coba saja saya tidak terlahir di keluarga yang sekarang, coba saja saya lebih aware terhadap pendidikan lebih jauh, coba saja saya mengikuti sbmptn dulu, coba saja coba saja semua hal itu kalimat itu berterbangan di kepala saya membuatnya pecah.
Saya hampir frustasi karena mencari pekerjaan lagi dari akhir desember 2021 hingga sekarang belum ada. bukan, bukan karena saya tidak bersyukur dengan status karyawan tetap saya saat ini, karena pekerjaan saat ini menyenangkan dan ditambah lingkungan yang nyaman. Tetapi saya ingin ada jenjang karir pada pekerjaan saya, saya ingin mencoba sesuatu yang lebih dari ini, saya ingin belajar hal baru diluar rutinitas jobdesc saya, saya ingin mendapatkan pengetahuan di luar dari keseharian saya. Rasanya frustasi lagi dan lagi karena selain saya mengeluh, saya juga selalu berusaha. Saya apply setiap hari, saya mengikuti kursus online tentang marketing, saya mengikuti kursus online bahasa inggris di 2 tempat, saya terus memperbaiki dan mencoba meningkatkan personal branding saya. Tetapi hal tersebut masih belum cukup, disamping itu saya mencoba kekuatan doa.
Saya tau suatu saat nanti semua usaha dan jerih payah yang saya lakukan akan berhasil, dan akan menemukan titik terang. tetapi dalam proses yang tidak mudah ini saya merasa bahwa usaha yang saya lakukan selama ini seperti sia - sia. ada beberapa hari saya tidak melakukan apa - apa dan hanya termenung memikirkan semuanya. saya berfikir untuk berhenti berusaha dan menerima rutinitas ini seperti biasa saja, tetapi saya tidak bisa. saya tidak bisa membuang mimpi - mimpi saya begitu saja. bagaimana jika yang saya lakukan tinggal 20% lagi? bagaimana kalau jarak yang saya tempuh hanya beberapa km lagi? bagaimana jika yang saya lewati hanya 1 musim lagi? hal tersebut terus membuat motivasi saya bangkit kembali.
Saya ingin tulisan ini menjadi saksi jika suatu saat nanti mimpi saya tercapai, jika suatu saat nanti ternyata benar hanya beberapa persen, beberapa km dan 1 musim lagi. Ternyata memang perjuangan itu tidak pernah ada yang sia-sia, mau sekecil apapun itu.
Widellia delvi, kamu hebat..
Comments
Post a Comment